Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin
yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting
misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi,
dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir
tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill,
Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa
sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan
untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Beberapa
definisi yangdikemukakan oleh
para ahli sebagai berikut :
1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan
kepemimpinan sebagai prosesmempengaruhi sekelompok orang sehingga
mau bekerja dengan sungguh-sungguh
untuk meraih tujuan kelompoknya.
2. Wexley & Yuki (1977), kepemimpinan
mengandung arti mempengaruhi oranglain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubahtingkah laku mereka.
3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang-oranguntuk
bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4. Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya
merupakan pola hubunganantara
individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnyaterhadap kelompok orang agar bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan.
5. John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan
mengkoordinasikan danmemotivasi orang-orang dan kelompok
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
6. Davis (1977), mendefinisikan kepemimpinan
adalah kemampuan untukmengajak
orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuhsemangat.
7. Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan
sebagai proses hubungan antarpribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dankhususnya perilaku orang lain.
8. Locke et.al. (1991), mendefinisikan
kepemimpinan merupakan prosesmembujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersamaDari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari
sudut pandang dari polahubungan,
kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak,membujuk dan mempengaruhi orang lain.
9.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
10.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus. Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Tipe-Tipe Kepemimpinan
1.
Tipe
Otokratis.
Semua
ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa
pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang
negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah
seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan
sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk : Kecenderungan
memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi,
seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat
mereka. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain: Menuntut
ketaatan penuh dari para bawahannya. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi. Menggunakan pendekatan
punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
2.
Tipe
Paternalistik
Tipe
pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional
ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat
kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan,
sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama
dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
3.
Tipe
Kharismatik.
Tidak
banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu
dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.
Tipe
Laissez Faire.
Pemimpin
ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota
dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5.
Tipe
Kepemimpinan Militeristik.
Tipe
kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.
Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: Lebih banyak
menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan
seringkali kurang bijaksana. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, Sangat
menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,
Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, Tidak menghendaki
saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, Komunikasi hanya
berlangsung searah.
6.
Tipe
Kepemimpinan Populistis.
Kepemimpinan
populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan
jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7.
Tipe
Kepemimpinan Administratif/Eksekutif.
Kepemimpinan
tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari
teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan
dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta system administrasi
dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan
adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan
sosial ditengah masyarakat,
8.
Tipe
Kepemimpinan Demokratis.
Kepemimpinan
demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan
kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada
pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis
dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif
mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
SUMBER :
http://dvdsilat.com/pengertian-pemimpin-secara-umum-dan-harfiah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
http://www.scribd.com/doc/38152703/Pengertian-Kepemimpinan