Jumat, 24 Januari 2014

KONVENSI NASKAH



PENGERTIAN KONVENSI NASKAH.

Konvensi adalah suatu (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog (Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati).
Maka yang dimaksud dengan konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis.

JENIS - JENIS NASKAH.
1.      Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
2.      Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
3.      Naskah Informal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.


PERBEDAAN NASKAH FORMAL, SEMI FORMAL, DAN NON FORMAL

Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secaraformal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-for tidak mal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.byang
Jadi dapat disimpulkan perbedaan dari konvensi naskah formal,semi formal, dan non formal terletak pada sub babnya. Dimana terdapat sub-sub bab naskah formal yang tidak dipakai atau digunakan dalam naskah semi formal dan non formal.


SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH

Untuk menulis sebuah naskah, diperlukan suatu penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis, disebut ”Pengorganisasian Karangan”. Selain itu pengorganisasian karangan inilah yang diperlukan dalam menyusun sebuah karangan. Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu : Bagian pelengkap pendahuluan, Bagian isi karangan, dan Bagian pelengkap penutup.


Ketentuan dalam penulisan naskah
Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan sebuah naskah adalah sebagai berikut:
1.      Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah jadi dan siap dicetak.
2.      Judul ditulis dengan huruf capital dan dicetak tebal.
3.      Naskah ditulia dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan program MSWord huruf Times New Roman demgan spasi 12 tunggal.
4.      Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri-atas-kanan-bawah.
5.      Alenia baru mulai pada ketikan keenam dari batas kiri, antar alenia tidak diberi tambahan spasi.
6.      Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan huruf miring.
7.      Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan bulat yang kurang dari 10 harus menggunakan ejaan.
8.      Tabel ataupun gambar harus diberi keterangan yang jelas, dan diberi nomor urut.
9.      Identitas penulis harus dicantumkan dibawah judul meliputi nama lengkap (tanpa gelar), institusi, alamat lengkap institusi, dan email.


Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah

Pengorganisasian karangan sangat diperlukan dalam menyusun sebuah karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis, penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai dan format pengetikan yang sistematis. Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya tulis yaitu Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup.
A.    Bagian Pelengkap Pendahuluan.
a.       Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b.      Halaman Judul
c.       Halaman Persembahan (kalau ada)
d.      Halaman Pengesahan (kalau ada)
e.       Kata Pengantar
f.       Daftar Isi
g.      Daftar Gambar (kalau ada)
h.      Daftar Tabel (kalau ada
B.     Bagian Isi Karangan
a.       Pendahuluan
b.      Tubuh Karangan
c.       Kesimpulan

C.     Bagian Pelengkap Penutup
a.       Daftar Pustaka (Bibliografi)
b.      Lampiran (Apendix)
c.       Indeks
d.      Riwayat Hidup Penulis


Bagian Pelengkap Pendahuluan

Bagian pelengkap pendahuluan atau halaman-halaman pendahuluan tidak menyangkut isi karangan. Bagian ini dipersiapkan sebagai bahan informasi bagi pembaca dan menampilkan karangan tersebut dalam bentuk yang lebih menarik.

a.       Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Judul pendahuluan adalah nama karangan. Pada halaman judul pendahuluan tidak megandung apa-apa kecuali judul karangan. Penulisan judul karangan dengan huruf kapital dan letaknya ditengah sedikit ke atas. Tetapi variasi format lainnya juga banyak. Pada makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan tugas, nama pengarang, kelengkapan indentitas pengarang (NPM, kelas), nama unit studi atau unit kerja, nama lembaga(jurusan, fakultas, universitas), nama kota dan tahun penulisan. Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
·         Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
·         Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
·         Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
·   Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
·     Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).

b.      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
·         Judul diketik dengan huruf kapital, misalnya:
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
·         Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat, misalnya:
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2011 Atau Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
·   Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:
CATUR RETNO RUSPENTI JANUARSIH 21210528
·   Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
·      Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital, misalnya:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2011

Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
·         Komposisi tidak menarik.
·         Tidak estetik.
·         Hiasan gambar tidak relevan.
·         Variasi huruf jenis huruf.
·         Kata “ditulis (disusun) oleh.”
·         Kata “NIM/NRP.”
·         Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
·         Kata-kata yang berisi slogan.
·         Ungkapan emosional.
·         Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.

c.       Halaman Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukkan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini dapat ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

d.      Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi sebagai bukti bahwa karya tulis telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman ini biasanya ditanda tangani oleh pembimbing, penguji dan ketua jurusan. Halaman pengesahan biasanya dilampirkan pada skripsi, tesis, disertasi. Sedangkan untuk makalah atau karangan lainnya tidak harus mensertakan halaman ini. Halaman pengesahan ditulis dengan mengikuti persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang tertulis di dalamnya.
Judul karangan ditulis dengan menggunakan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan ditengah-tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap dan gelar akademis pembimbing materi, penguji, ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.

Hal-hal yang harus dihindarkan:
·         Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
·         Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
·         Tulisan melampaui garis tepi.
·         Menulis nama tidak lengkap.
·         Menggunakan huruf yang tidak standar.
·         Tidak mencantumkan gelar akademis.

e.       Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian dari karangan yang isinya berupa penjelasan mengenai motivasi menulis sebuah karangan. Kata pengantar berfungsi seperti sebuah surat pengantar. Setiap karangan ilmiah seperti: buku, skripsi, tesis, disertasi,makalah harus melampirkan halaman kata pengantar yang menyajikan informasi sebagai berikut:
·         Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·        Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
·         Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
·         Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
·         Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu.
·         Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
·         Harapan penulis atas karangan tersebut.
·         Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

Kata pengantar merupakan bagian keseluruhan dari suatu karangan ilmiah yang sifatnya formal dan ilmiah. Oleh sebab itu dalam penulisannya harus menggunakan kata-kata yang baku, baik dan benar. Isi dari kata pengantar tidak membahas tentang pendahuluan, isi, penutup. Dan berlaku sebaliknya, hal-hal yang sudah dibahas dibagian kata pengantar tidak boleh di bahas lagi dalam isi karangan.

Hal-hal yang harus dihindarkan:
·         Menguraikan isi karangan.
·         Mengungkapkan perasaan berlebihan.
·         Menyalahi kaidah bahasa.
·         Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
·         Kurang meyakinkan.
·         Kata pengantar terlalu panjang.
·         Menulis kata pengantar semacam sambutan.
·         Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.


f.       Daftar Isi
Daftar isi merupakan pelengkap dari pendahuluan yang isinya memuat garis besar isi karangan secara lengkap dan menyeluruh dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Fungsi dari halaman ini untuk menyajikan informasi nomor halaman dari judul bab, sub bab, dan unsur-unsur pelengkap dari buku yang bersangkutan.
Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab, judul sub-sub bab.

g.      Daftar Gambar
Bila suatu karangan memuat suatu gambar-gambar, maka setiap gambar tersebut harus ditulis di dalam daftar gambar yang menginformasikan judul gambar dan nomor halaman gambar tersebut.

h.      Daftar Tabel
Bila suatu karangan memuat suatu tabel-tabel, maka setiap tabel tersebut harus ditulis di dalam daftar tabel yang menginformasikan nama tabel dan nomor halaman tabel tersebut.


Bagian kelengkapan isi karangan

1.      Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari sebuah karangan. Tujuan utama dari pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan. Keseluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.

2.      Tubuh karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti dari suatu karangan yang berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Disilah terletak segala yang akan dibahas secara sistematis.

3.      Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah.pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.


Bagian kelengkapan akhir karangan

1.      Daftar Pustaka (Bibliografi)
Setiap karangan ilmiah harus menggunakan data pustaka atau catatan kaki dan dilengkapi dengan daftar bacaan. Daftar pustaka atatu Bibliografi adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
Nama pengarang : penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
Tahun terbit.
Judul buku : penulisannya bercetak miring.
Data publikasi, meliputi tempat / kota terbit dan penerbit.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.

2.      Lampiran data (Apendix)
Lampiran data atau appendix merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukkan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa essai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lan. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah.penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.

3.      Indeks
Indeks atau daftar kata atau yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.

4.      Riwayat hidup penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar riwayat hidup lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupa penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi :
nama penulis
tempat tanggal lahir
pendidikan
pengalaman berorganisasi atau pekerjaan
juga karya-karya yang telah dihasilkan penulis




SUMBER :
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/11/konvensi-naskah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar