Senin, 25 Juni 2012

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN (URBANISASI)



Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Urbanisasi identik dengan sebuah tujuan untuk memperbaiki kondisi hidup yang semula serba kekurangan untuk menjadi lebih baik. Urbanisasi bagi kota besar seperti Jakarta merupakan problema pelik yang setiap tahun pasti datang menghampiri. Hal ini mengidentifikasikan bahwa tempat asal mereka lahan ekonominya tidak cukup prospektif. Terlebih mereka melihat bahwa kota besar kususnya Jakarta merupakan pusatnya perekonomian, maka ketertarikan untuk mengadu nasib dengan urbanisasi semakin bertambah.
 Nalarnya, dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu kota, juga akan mempengaruhi meningkatnya Produk Domestic Bruto (PDB) dan pencapaian pembanguan kota tersebut, itu hanya terjadi bila urbanisasi di kota besar masih pada tingkat yang bisa dikendalikan. Namun deda halnya yang terjadi di kota Jakarta yang sudah sangat tidak terkontrol, bahkan meningkat dari tahun ke tahun. Bukannya pencapaian pembangunan justru muncul masalah yang baru, misalnya: kemiskinan, pengangguran, tatakota yang carut marut, kesejahteraan yang kurang merata, bahkan timbulnya kriminalitas yang semakin merajalela. Secara empiris, arus urbanisasi selalu searah dengan arus pembangunan. Dan saat ini pembangunan di Jakarta masih dianggap yang paling baik di negeri ini. Fakta ini menunjukkan bahwa kesalahan bukan hanya terletak dari urbanisasi, namun juga pada kebijakan pembangunan yang tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa progam otonomi daerah juga kurang maksimal, padahal bila progam tersebut bisa tercapai dengan memaksimalkan potensi daerahnya masing-masing akan menekan jumlah arus urbanisasi dan pembangunan daerah juga akan tercapai.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan lebih mudah didapat dan berkualitas
  5. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
  6. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
  7. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
  8. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
  1. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  2. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  3. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  4. Diusir dari desa asal
  5. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
  6. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
  7. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
  8. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
  9. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
  10. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Seubungan dengan proses tersebut di atas, maka ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah tempat tinggal mempunyai penduduk yang baik. Artinya adalah, sebab suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa, sehingga orang-orang pendatang semakin banyak. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya adalah sebagai berikut :
  1. Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota (contohnya Jakarta).
  2. Tempat tersebut letaknya sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan, misalnya sebuah kota pelabuhan atau sebuah kota yang letaknya dekat pada sumber bahan-bahan mentah.
  3. Timbulnya industr di daerah itu yang memproduksikan barang-barang maupun jasa-jasa.

Beberapa pendapat dari berbagai ilmuwan mengenai sebab dan akibat urbanisasi :
  1. Dwyer, Singh, dan Suharso mempunyai pendapat yang sama yaitu bahwa sebab dari perpindahan penduduk desa ke kota adalah kekurangan tanah dan rendahnya pendidikan atau motivasi ekonomi.
  2. Mc Gee berpendapat bahwa migrasi informal dan migrasi formal cendrung menjadi pola urbanisasi di kota-kota Negara berkembang.

Keuntungan Urbanisasi
  1. Memoderenisasikan warga desa
  2. Menambah pengetahuan warga desa
  3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
  4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Akibat urbanisasi
  1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal

Banyaknya problema akibat "urbanisasi" ini, tentunya menambah persoalan yang perlu diselesaikan oleh pemerintah maupun masyarakat. Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam pemecahannya terhadap masalah ini antara lain, adalah:
  1. Mengembalikan para penganggur di kota ke desa masing-masing.
  2. Memberikan keterampilan kerja (usaha) produktif kepada angkatan kerja di daerah pedesaan.
  3. Memberikan bantuan modal untuk usaha produktif.
  4. Mentransmigrasikan para penganggur yang berada di perkotaan.
  5. Dan langkah-langkah lainnya yang dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya "urbanisasi".
  6. Mengantisipasi perpindahan penduduk dari desa ke kota, sehingga "urbanisasi" dapat ditekan.
  7. Memperbaiki tingkat ekonomi daerah pedesaan, sehingga mereka mampu hidup dengan penghasilan yang diperoleh di desa.
  8. Meningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan dan rekreasi di daerah pedesaan, sehingga membuat mereka kerasan 'betah' tinggal di desa mereka masing-masing.
  9. Dan langkah-langkah lain yang kiranya dapat mencegah mereka untuk tidak berbondong-bondong berpindah ke kota.

Weller dan Bouvier mengatakan, ada 3 solusi untuk menekan urbanisasi. Solusi pertama, melarang penduduk untuk pindah ke kota. Solusi ini sudah pernah dilakukan oleh kota-kota besar sperti Jakarta, bahkan sampai saat ini masih dilakukan untuk meneknan urbanisasi namun kurang efektif karena terkasan otoriter. Solusi kedua, penyeimbangan pembangunan di desa dan di kota, namun pada saat ini di desa masih bertumpu pada sector agrarian seperti sector pertanian sedangkan pembangunan harus dilakukan secara menyeluruh, seperti sektor industry, jasa, infastruktur. Solusi ketiaga, mengembangkan kota-kota kecil di daerah sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang baru. Sebenarnya pengembangan kota di daerah sudah dipermudah dengan adanya progam otonomi daerah, sehigga pemerintah daerah mempunyai otoritas yang lebih besar untuk membagun daerah masing-masing. Semua elemen harus terlibat, pemerintah sebagai pengelola kebijakan, masyarakat sebagai objek, pemilik modal sebagai investor yang menopang pertumbuhan ekonomi.


SUMBER  :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar