Jumat, 24 Januari 2014

KALIMAT EFEKTIF



PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF.

Kalimat Efektif, Dalam bahasa Indonesia, dikenal istilah kalimat efektif. Apa itu kalimat efektif? Pengertian kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun agar memiliki daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran perasaan penulisnya dengan jelas kepada pembaca. Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah bahasa (memiliki unsur subjek dan predikat), singkat (tidak berbelit-belit), enak dibaca, dan sopan. Jadi, pengertian efektif dalam kalimat ialah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Hal yang harus diungkapkan dalam kalimat efektif, yaitu kalimat yang menimbulkan daya khayal pada pembaca, minimal mendekati apa yang dipikirkan penulis.

Sebuah kalimat terdiri atas isi dan bentuk. Yang dimaksud dengan isi ialah pikiran penulis, sedangkan bentuk ialah kata-kata yang mewakili pikiran penulis. Jadi, isi dan bentuk menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah bangun kalimat. Itulah sebabnya, kalimat efektif selalu memperhatikan adanya kesatuan pikiran dan kepaduan sebagai syarat minimal. Selain itu, kalimat efektif juga harus menonjolkan pikiran utama dengan memperhatikan penekanan, kesejajaran, kehematan, keterbacaan, dan kevariasian. Kalimat efektif merupakan kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. 


SYARAT-SYARAT  KALIMAT EFEKTIF.

1.      KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA.
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu
ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.

BEBERAPA CIRI KESEPADANAN :
·         Mempunyai struktur jelas.
·         Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
·         Tidak terdapat subjek ganda.
·         Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh-contoh Kesepadanan:
·         Aif pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
·         Alif pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

2.      KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK.
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalamkalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.

Contoh-contoh Kepararelan:

·         Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
·         Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar

3.      KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA.
Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
a.       Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat, contoh:
·         Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
·         Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.

b.      Melakukan pengulangan (repetisi), contoh:
·         Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi.
·         Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.

c.       Melakukan pengontrasan kata kunci, contoh:
·         Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
·         Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.

d.      Menggunakan partikel penegas Penekanan Kata, contoh :
·         Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu.
·         Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah.

4.      KEHEMATAN KATA
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi. Dapat dilakukan dengan cara:
·         Menghilangkan pengulangan subyek.
·         Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
·         Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
·         Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

5.      KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, Contoh:
·         Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

6.      KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD, Contoh:
·         Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki.
·         Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
·         Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.


KESALAHAN-KESALAHAN DALAM KALIMAT EFEKTIF.

1.      Pleonastis
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu.
Contoh :
Salah : Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Benar : Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.

2.      Kontaminasi
Salah : Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Benar : Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

3.      Salah pemilihan kata
Salah : Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Benar : Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

4.      Salah nalar
Salah : Bola gagal masuk gawang.
Benar : Bola tidak masuk gawang.

5.      Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)
Bahasa asing
Contoh :
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
Kalimat diatas bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:
I live in Semarang where my mother works.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

Bahasa daerah
Contoh :
Anak-anak sudah pada datang.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Anak-anak sudah datang.

6.      Kata depan yang tidak perlu
Salah : Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Benar : Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.


Ada beberapa hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi kurang efektif, antara lain:
1.      Kurang padunya kesatuan gagasan.
2.      Kurang ekonomis pemakaian kata.
3.      Kurang logis susunan gagasannya.
4.      Pemakaian kata-kata yang kurang sesuai ragam bahasanya.
5.      Konstruksi yang bermakna ganda.
6.      Penyusunan kalimat yang kurang cermat.
7.      Bentuk kata dalam perincian yang tidak sejajar.




SUMBER :
http://simplezoel.blogspot.com/2013/08/kalimat-efektif.html
http://boltx.heck.in/pengertian-ciri-ciri-kalimat-efektif-ser.xhtml
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar